KMI-PAKKEM Training Center 

Delivering Your Success

 
 
Categories
ISO 37001 ISO SERIES

Training ISO 37001:2016 – SM Anti Penyuapan

Training ISO 37001:2016 – SM Anti Penyuapan

(In-House Class Schedule On Request)

Pengantar

Sistem Manajemen Anti-Penyuapan, yaitu ISO 37001 Anti-Bribery Management System (ABMS). Standar baru ini sangat relevan bagi organisasi (swasta maupun institusi/ kelembagaan pemerintahan) untuk meningkatkan kesadaran banyak pihak terkait permasalahan kegiatan operasional organisasi yang rentan terhadap potensi penyuapan. Tujuannya untuk membantu organisasi dalam menunjukkan komitmen mereka untuk menjalankan kegiatan bisnis/pelayanan yang bersih, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan melalui upaya tindakan pencegahan praktik penyuapan dalam internal organisasi. Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSN) telah mengadopsi secara identik standar ini menjadi SNI 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP).

Dalam upaya mendukung kegiatan pencegahan korupsi di Indonesia penerapan SNI 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) di Indonesia menjadi hal yang sangat penting dan juga telah memiliki dasar yang kuat, yaitu Instruksi Presiden Jokowi (Inpres) No. 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Oleh karena itu Pelatihan SNI ISO 37001 menjadi penting untuk diikuti agar bisa diterapkan di setiap organisasi.

Tujuan Training:

Pelatihan SNI ISO 37001 : 2016 bertujuan agar para peserta,

  1. Memahami persyaratan sistem manajemen anti suap
  2. Memahami penerapan sistem manajemen anti suap
  3. Memahami langkah-langkah yang harus diterapkan oleh organisasi untuk mendeteksi penyuapan dan korupsi
  4. Memahami cara penanganan penyuapan dan korupsi
  5. Memahami cara dan pelaporan
  6. Memahami pengawasan oleh manajemen

Manfaat Training:

Manfaat utama dari pelatihan SNI ISO 37001 : 2016 adalah sebagai berikut:

  1. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mengenai Sistem Manajemen Anti-Penyuapan SNI ISO 37001 : 2016.
  2. Peserta akan dibekali dengan konsep, ketrampilan dalam menerapkan sistem manajemen mengacu pada standar SNI 37001- Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) disertai pemahaman persyaratannya dari sudut pandang seorang Auditor.
  3. Peserta menjadi mampu membuat tindakan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko dari, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menanggapi tindakan penyuapan.
  4. Peserta menjadi mampu memberikan solusi perbaikan atas ketidaksesuaian dengan persyaratan SNI 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP)
  5. Peserta menjadi mampu membuat perencanaan dan melaksanakan SNI 37001 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan untuk mencegah tindakan penyuapan dan korupsi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Silabus – Materi Training:

  1. Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
  2. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen SNI 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP)
  3. Konteks Organisasi
  4. Konsep Penyuapan
  5. Kegiatan Evaluasi Risiko Anti Suap
  6. Uji Kelayakan (Due diligence)
  7. Meningkatkan kepedulian
  8. Investigasi dan penanganan
  9. Proses Sertifikasi ISO/SNI 37001

Metode Pelatihan ISO 37001

Pelatihan ini menekankan penggunaan presentasi, diskusi, study Kasus, simulasi dan Latihan role playing.

Siapa yang harus ikut pelatihan ini:
Top Manajemen, Tim Implementasi ISO 37001, Manager, Kepala Divisi, Kepala Biro, Supervisor, semua karyawan, masyarakat pemerhati Anti Penyuapan.

Investasi Training: TBD

Fasilitas Training Online:

  • Sertifikat Kehadiran 
  • Softcopy Materi

 

 

 

 

 

Categories
ISO 45001 ISO SERIES

Training ISO 45001:2018 Auditor

Training ISO 45001:2018 Auditor

(In-House Class Schedule On Request)

Pengantar

ISO 45001: 2018 – standar internasional baru untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja telah diterbitkan pada 12 Maret 2018 oleh International Organization for Standardization (ISO). ISO 45001:2018 akan menggantikan OHSAS 18001:2007, yang telah banyak diadopsi bersamaan dengan sejumlah standar nasional lainnya. Organisasi yang disertifikasi untuk OHSAS 18001 akan memiliki tiga tahun untuk bermigrasi ke standar baru sebelum OHSAS 18001 dinyatakan tidak berlakulagi setelah akhir bulan Maret 2021.

Top management dari setiap organisasi yang telah dengan segala upaya merancang, mempersiapkan dan melaksanakan Occupational Health & Safety Management System berdasarkan ISO 45001:2018 akan selalu bertanya tentang keefektifan dari pelaksanaan System tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui apakah System telah dilaksanakan secara efektif atau tidak adalah dengan melakukan Internal Audit. Hasil dari Internal Audit akan digunakan sebagai salah satu masukan dalam Management Review yang disyaratkan oleh ISO 45001:2018

Kapan Internal Audit harus dilaksanakan, bagaimana caranya dan siapa yang harus melakukan Internal Audit, serta apa yang harus dilakukan dengan hasil Internal Audit? Dalam pelatihan tiga hari ini peserta akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu semua, serta dilatih bagaimana cara melakukan Internal Audit, termasuk praktik langsung melakukan Audit Internal di Perusahaan.

Silabus – Materi Training:

• Occupational Health & Safety Introduction
• Summary of Key Changes between OHSAS 18001:2007 & ISO 45001:2018
• Overview of ISO 45001:2018
• Internal Audit
• Workplace Stress

• Audit Performance
• Audit Closing, Reporting and Follow Up
• Audit Check List
• Audit Internal Simulation

Manfaat Training:

Setelah mengikuti training ISO 45001:2018 Auditor ini, diharapkan peserta akan dapat

• Memahami persyaratan ISO 45001:2018
• Memahami apa dan kenapa diperlukan Internal Audit
• Mengetahui cara melaksanakan Internal Audit

• Memahami kompetensi yang diperlukan untuk menjadi Internal Auditor
• Mengetahui cara menganalisa hasil Internal Audit
• Mengetahui cara menindak lanjuti hasil Internal Audit

 Siapa Yang Perlu Menghadiri Training ini?

Yang perlu menghadiri training ISO 45001:2018 Auditor adalah: Operation/Production Manager, HRD Manager, Training and Development Manager, Management Representative (MR), Superintendent/Supervisor, Para Praktisi K-3, Dan semua yang terkait dalam pengembangan K-3 di perusahaan

Durasi Training:  

21 jam efektif (3 hari kerja)

Trainer Training:

Para Trainer yang sangat berpengalaman PT KMI – PAKKEM.

Jadwal Training: TBD

Investasi Training: TBD

Fasilitas Training: 

Modul Training yang berkualitas (hardcopy dan softcopy).

This Form has no fields.

 

 

Categories
ISO 45001 ISO SERIES

Training ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan

Training ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan

(In-House Class Schedule On Request)

Pengantar

Di  Era  perdagangan  bebas  ini,  para  pelaku  bisnis  dituntut  untuk  bertindak  sangat  hati-hati  dalam menjaga mutu produk dan keramahan lingkungan produk dan produksinya karena ketatnya persaingan diantara para pesaingnya.  Salah satu faktor yang sangat penting dalam rantai produksi untuk menjaga keramahan lingkungan tersebut adalah bagaimana produsen dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015, sehingga  dapat dihasilkan  produk yang ramah lingkungan  dan proses produksinyapun ramah  lingkungan.  

Tujuan  secara  menyeluruh  dari  penerapan  sistem  manajemen lingkungan  (SML)  ISO  14001  sebagai  standar  internasional   yaitu  untuk  mendukung  perlindungan lingkungan   dan   pencegahan   pencemaran   yang   seimbang   dengan   kebutuhan   sosial   ekonomi. Manajemen lingkungan  mencakup  suatu  rentang  isu  yang  lengkap  meliputi  hal-hal  yang  berkaitan dengan   strategi   dan  kompetisi.   Penerapan   ISO  14001 juga memberikan   banyak   manfaat   bagi perusahaan.  

Beberapa manfaat yang penting yaitu meningkatkan  kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan  akses pasar  Sistem  Manajemen  Lingkungan  (SML)  ISO 14001  sejak dikeluarkan pada  tahun   1996,   kemudian   direvisi   menjadi   ISO  14001:2015   telah  diimplementasi  di  banyak perusahaan dan institusi lainnya di Indonesia. Ada 3 pilar ISO 14001 yaitu, pemenuhan regulasi, pencegahan pencemaran dan perbaikan berkelanjutan.  Ketiga pilar tersebut bersifat dinamis. Peraturan perundangan   berubah,   tingkat   persaingan   bisnis   semakin   ketat   serta   perlunya   mendinamiskan penerapan   ISO  14001  di perusahaan   melalui  continual  improvement   ke  tingkat  yang  lebih  tinggi, misalnya: perusahaan  hijau (green company). Sertifikasi ISO 14001 menjadi persyaratan Kemen KLHK untuk mendapatkan PROPER peringkat Hijau (green) dan Emas (Gold).

Dengan demikian tindak lanjut penerapan dan seberapa besar dan pentingnya ISO  14001  sangat  tergantung  pada  perusahaan  dan  institusi  sendiri.  Dalam Training ISO 14001 ini membahas  secara detail dan terperinci  standar internasional  yang hadir untuk mendukung   proteksi  lingkungan   dan  pencegahan   pencemaran,   dan  memenuhi   kebutuhan   sosial ekonomi.  Penerapan  ISO 14001 memberikan  manfaat  bagi perusahaan  untuk meningkatkan  produktivitas  perusahaan   dengan  memperhatikan  aspek  dan  dampak   lingkungan,   mengurangi   biaya  dan meningkatkan  akses ke pasar global.

Manfaat &Tujuan

Banyak manfaat yang akan didapatkan oleh peserta dalam program ini, diantaranya adalah:

  • Peserta akan mampu memahami persyaratan ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan dalam proses kegiatan di perusahaan
  • Timbul kepedulian dan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mampu mensosialisasikannya untuk menciptakan kesadaran terhadap Aspek Lingkungan kepada seluruh personel perusahaan
  • Paham dan mengerti bahasa dari ruang lingkup dan Sistem Dokumentasi ISO 14001:2015
  • Mampu mengimplementasikan  penggunaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, paham dan mengerti tahapan proses untuk persiapan sertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan.

Silabus – Materi Training

  • Overview standar-standar ISO 14001:2015
  • Interpretasi persyaratan ISO 14001: 2015
  • Prosedur dan dokumentasi ISO 14001:2015
  • Workshop/ latihan (jika memungkinkan peserta dianjurkan membawa prosedur perusahaannya untuk dibahas)

Siapa Yang Akan Menghadiri

  • Mahasiswa,  Dosen maupun para praktisi yang berminat untuk mendalami  sistem manajemen  lingkungan di perusahaan  baik dari jurusan apapun.
  • Para profesional yang mempunyai latar belakang profesi sebagai penanggung  jawab sistem organisasi/perusahaan, dept ISO/QHSE, dept SDM, dept quality control/assurance, seluruh perwakilan divisi perusahaan dan siapa saja yang terlibat langsung maupun tidak dalam implementasi system manajemen lingkungan di perusahaan

Fasilitas

e-sertifiat

Soft Copy Materi Training

Durasi

1 Hari

 

[

RM_Form id=’4′]

 

 

Categories
ISO 9001 ISO SERIES

Training ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu

Training ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu

farmaco per impotenza sildalis

(In-House Class Schedule On Request)

Pengantar

Seperti yang kita ketahui ISO 9001 adalah satu diantara standar yang berlaku dalam dunia bisnis Internasional.  Dalam  ISO 9001 sendiri  berisi  persyaratan-persyaratan sistem  manajemen  mutu yang mengarahkan  organisasi untuk mengendalikan proses-prosesnya menuju pencapaian  sasaran- sasarannya termasuk diantaranya kepuasan pelanggan, kesesuaian dengan peraturan dan perundang- undangan serta peningkatan mutu yang berkesinambungan. 

Dalam penerapan sistem manajemen mutu ini,  organisasi   bisa  mendapatkan   serti  kasi  dari  lembaga   yang  independen   sebagai   bukti  atas kesesuaiannya memenuhi  berbagai  persyaratan  sistem  manajemen  mutu berdasarkan  standard  ISO 9001:2015 sehingga lebih meningkatkan  kepercayaan  mitra bisnisnya ataupun stake holdernya. Untuk keempat kalinya (sejak versi 1987), standar sistem manajemen mutu (SMM) ISO-9001 mengalami perubahan.   Bagi   yang   pernah   membaca   atau   mendalami   ilmu   manajemen   strategi   (strategic management), beberapa persyaratan di dalam ISO 9001:2015 mungkin tidak terlalu asing. Contoh, istilah konteks organisasi yang dapat disejajarkan  dengan lingkungan makro industri. 

Organisasi perlu secara terus   menerus   memantau   dan  meninjau   perubahan-perubahan  yang  terjadi   di  luar  lingkungan industrinya.  Dalam  draft tersebut  ditambahkan  penjelasannya, yaitu legal, technological,  competitive, market,  cultural,  social,  and economic  environments,  whether  national  or international.  Perubahan  di dalam aspek-aspek tersebut dapat mempengaruhi organisasi secara positif maupun negatif. Dalam teori organisasi sebagai organisme, maka organisasi diibaratkan sebagai sebuah organisme yang harus selalu menyesuaikan  diri terhadap  berbagai  perubahaan.  

Tujuannya  adalah untuk bertahan  hidup (survival). Demikian pula halnya dengan organisasi yang telah diserti kasi ISO 9001:2015  dan akan direserti kasi kepada ISO-9001:2015 nantinya. Isu survival tentunya sangat relevan di masa mendatang ketika berbagai dinamika   perubahan   di  luar  organisasi   semakin   cepat.  Bagi  yang  dapat  menyesuaikan   dengan perubahan,  tentunya keberlangsungan (sustainability)  organisasi semakin baik. 

Training ini akan mengarahkan  dan memberi  pemahaman  kepada para peserta dalam menyiapkan  dan menyusun  informasi yang diperlukan  sebagai dasar penerapan  dan evaluasi,  serta strategi penerapan  Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015  bagi perusahaan  yang berkomitmen  menghasilkan  produk dan layanan bermutu serta kinerja yang tinggi.

Manfaat &Tujuan

Banyak manfaat yang akan di dapat oleh peserta dalam program ini, diantaranya adalah:

  • Mendapatkan pemahaman yang memadai terkait dengan pentingnya standard mutu dan jaminan mutu bagi perkembangan bisnis organisasi/perusahaan.
  • Peserta mampu memenuhi persyaratan standar ISO 9001 sistem manajemen mutu terkait dengan persyaratan internal audit yang harus dipenuhi
  • Mampu merencanakan  langkah-langkah implementasi,  pengembangan sistem dan strategi peningkatan mutu yang berkesinambungan berdasarkan persyaratan Sistem Manajemen Mutu-ISO 9001
  • Mampu mengidentifikasi sumber daya & kemampuan yang dibutuhkan dalam rangka untuk implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001
  • Mampu bekerjasama dan mendukung wakil manajemen dalam mensosialisasikan prinsip mutu yang tertuang dalam kebijakan mutu perusahaan
  • Mampu memberi saran/ pilihan terhadap sumber daya perusahaan yang ada dalam menerapkan ISO 9001
  • Peserta memahami step by step implementasi ISO 9001 dan strategi untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001, di mulai dari interpretasi dan dokumentasi.
  • Kiat sukses membangun sistem manajemen mutu dan serti kasi sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001

Silabus – Materi Training

  • Overview standar-standar ISO 9001:2015
  • Perubahan-perubahanyangterjadipadaISO9001:2015
  • Interpretasi persyaratan ISO 9001 : 2015
  • Prosedur dan dokumentasi ISO 9001:2015
  • Workshop/ latihan (jika memungkinkan peserta dianjurkan membawa prosedur perusahaannya untuk dibahas).

Siapa Yang Menghadiri

  • Mahasiswa,  Dosen maupun para praktisi yang berminat untuk mendalami  sistem manajemen mutu di perusahaan  baik dari jurusan apapun.
    • Para profesional yang mempunyai latar belakang profesi sebagai penanggung  jawab sistem organisasi/perusahaan, dept ISO/QHSE, dept SDM, dept quality control/assurance, seluruh perwakilan divisi perusahaan dan siapa saja yang terlibat langsung maupun tidak dalam implementasi manajemen mutu di perusahaan.

Fasilitas

  • e-sertifiat
  • Soft Copy Materi Training

Durasi

1 Hari

 

This Form has no fields.

 

 

https://www.Aptekabulgaria.com/
https://www.Aptekabulgaria.com/

Categories
ISO 14001:2015 - SML ISO 45001 ISO 9001 ISO SERIES

Audit Internal Integrasi ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001

Audit Internal Integrasi ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001

(In-House Class Schedule On Request)

PENGANTAR

Dalam pembentukan dan penerapan sebuah sistem manajemen, duplikasi harus dihindari. Terjadinya duplikasi ini akan menghambat kinerja sistem manajemen. Misalnya berupa ketidakefektifan sistem, kurang efisiennya penggunaan sumber daya, atau terjadinya penumpukan dokumentasi yang serupa. Untuk menghindari terjadinya hal di atas, salah satu upaya efektif yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan integrasi antara berbagai sistem manajemen yang telah ada di perusahaan. Pada saat ini, integrasi menjadi semakin mudah dilakukan karena lembaga – lembaga pembuat standar umumnya telah mulai menyelaraskan standar – standar internasional yang dikeluarkannya.

Banyak perusahaan saat ini cenderung mengintegrasikan sistem manajemennya. Volume sertifikasi sistem terintegrasi ini diperkirakan akan terus meningkat, terutama karena semakin kompatibelnya standar sistem manajemen yang ada saat ini, termasuk sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2015, dan sistem manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja ISO 45001:2018.

Audit merupakan salah satu hal terpenting dalam rangka untuk evaluasi implementasi Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT). Audit merupakan alat untuk mengetahui apakah sistem manajemen yang telah disusun, disosialisasikan dan diterapkan perusahaan sudah memenuhi standar yang diacu. Selain itu audit bertujuan untuk mengetahui apakah sistem manajemen perusahaan telah berjalan secara efektif dan mampu memenuhi persyaratan dalam peraturan perundang-undangan dan standar internal perusahaan.

TUJUAN PELATIHAN

Pelatihan ini di desain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut.

  • Peserta memahami tentang prinsip – prinsip dasar sistem manajemen terintegrasi (ISO 9001, ISO 14001 & ISO 45001
  • Peserta memperoleh gambaran penerapan sistem manajemen terintegrasi di dalam operasi perusahaan sehari – hari
  • Peserta memahami dan mampu melakukan audit sistem manajemen terintegrasi

MATERI PELATIHAN

  • Prinsip dan Pemahaman Sistem Manajemen Integrasi
  • Rivew Standar Sistem Manajemen Lingkungan, K3 dan Mutu
  • Proses dan Persiapan Audit
  • Teknik dan Keterampilan Audit
  • Audit Dokumentasi
  • Penulisan Temuan dan Laporan Audit
  • Tindak Lanjut Audit

Biaya: TBD

PELAKSANAAN: TBD

Untuk Informasi Lebih Lanjut, Hubungi :

Ibu Venti, Senior Marketing Executive, PT KMI
HP: 0812 9638 398

Email: venti.kualifikasimigas@gmail.com

Website : http://www.kmi-pakkem.co.id

KMI – Bridging your competency and success 

 

This Form has no fields.

 

 

Categories
ISO 14001:2015 - SML ISO SERIES

Pemahaman ISO 14001:2015 – SML

Pemahaman ISO 14001:2015 – SML

(In-House Class Schedule On Request)

Pendahuluan

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 atau Environment Management System (EMS) adalah standar internasional mengenai sistem manajemen lingkungan dari lembaga Internasional ISO.

Standar ISO 14001:2015 digunakan oleh hampir seluruh perusahaan di seluruh dunia di berbagai bidang industri seperti : manufaktur, konstruksi, migas, properti dan lainnya.

Isu mengenai lingkungan erat kaitannya dengan dunia industri karena pada umumnya menghasilkan pencemaran lingkungan sekitarnya.

Pengertian ISO 14001

Apakah yang dimaksud dengan ISO 14001?

ISO 14001 adalah standar internasional mengenai Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dari lembaga standardisasi dunia yaitu ISO.

Selengkapnya mengenai apa itu ISO dapat dibaca pada artikel berikut :

Memahami apa itu Standar ISO

Tujuan adanya ISO 14001 adalah berfungsi untuk membantu suatu organisasi atau perusahaan dalam mengantisipasi dampak negatif kegiatan atau proses yang beresiko terhadap lingkungan.

Hal ini dilakukan sebagai pemenuhan terhadap peraturan dan persyaratan tentang lingkungan yang berlaku.

Mengantisipasi yang dimaksud diatas adalah aktifitas untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, mengatur dan meminimalisir dampak tersebut.

Sedangkan mengenai lingkungan yang dimaksud diatas adalah semua komponen terkait : udara, air dan tanah.

Sebagaimana seri ISO yang lain, standar ini juga menekankan adanya komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.

Istilah Sistem Manajemen Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) disebut juga dengan istilah yang popular di dunia internasional yaitu EMS (Environment Management System).

Penerapan atau implementasi SML ISO 14001 pada banyak perusahaan yang ada di Indonesia ini, umumnya dibawah tanggung jawab dari bagian khusus untuk menangani isu lingkungan.

Dari pengalaman kerja penulis selama di perusahaan manufaktur, biasanya bagian pengelola isu lingkungan tersebut tergabung didalam bagian yang dinamakan HSE.

Isu lingkungan tersebut misalnya adalah penanganan limbah hasil produksi, kebisingan yang ditimbulkan, pengelolaan sampah, dan banyak lagi lainnya.

HSE adalah kependekan dari : Health, Safety and Environment, yaitu suatu bagian di dalam perusahaan yang bertugas untuk menangani masalah Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Kerja.

Beberapa perusahaan ada yang penamaannya dibalik menjadi ESH (Environment, Safety and Health).

Ada pula yang lingkup kerjanya juga menangani konsumsi energi di perusahaan, sehingga namanya menjadi : EESH (Energy, Environment, Safety and Health).

Mengenal Dampak Lingkungan

Dampak Lingkungan adalah segala resiko yang bisa ditimbulkan dari aktifitas yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan.

Umumnya, dampak tersebut terdiri dari dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial.

Contoh nyata dampak bio-fisik-kimia, misalnya :

  • Ditemukannya pencemaran air, dari limbah yang dihasilkan perusahaan.
  • Adanya pencemaran udara, dari asap yang ditimbulkan oleh bagian produksi.
  • Terdapat kerusakan keanekaragaman hayati, seperti tumbuhan atau hewan di sekitar area perusahaan.
  • Terjadi pengurangan cadangan air tanah.

Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Misalnya pencemaran air yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, akan berpotensi memberikan resiko pertanggung jawaban dalam bentuk tuntutan pidana dan tuntutan perdata.

Baik tuntutan yang berasal dari pemerintah, masyarakat, atau dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan

Ketika perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara terus menerus terhadap kinerja lingkungannya.

Namun, satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup.

Sehingga, upaya perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumber daya perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.

ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary), standar ini dapat dipergunakan oleh oleh organisasi atau perusahaan yang ingin untuk :

  • menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya.
  • membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
  • memperoleh sertifikat ISO 14001.

Manfaat penerapan ISO 14001

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan ISO 14001 :

  • Menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan, seperti misalnya berkurangnya pencemaran lingkungan melalui pengurangan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.
  • Pengurangan limbah berbahaya atau tindakan untuk mengurangi gangguan sosial yang berasal dari keberadaan industri itu sendiri, misalnya: mengurangi kebisingan, polusi air, polusi udara, kemacetan, dan social responsibilty.
  • Membantu pemenuhan atau compliance terhadap peraturan
  • Menurunkan resiko pertanggungjawaban terhadap lingkungan dengan lebih terencana dan terstruktur.
  • Meminimalisasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat.
  • Meningkatkan produktivitas pekerja melalui efisiensi waktu dan biaya.
  • Penggunaan sumber daya alam dengan lebih bijaksana.
  • Sebagai alat promosi untuk meningkatkan citra perusahaan dalam rangka menjaga reputasi bisnis industri, yang sebelumnya sering dikaitkan dengan adanya pencemaran lingkungan.

Konsekuensi penerapan ISO 14001

Selain manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, contoh kasusnya :

  • Akan mengurangi jam kerja karyawan karena sebagian waktunya diserap untuk kegiatan penerapan ISO 14001.
  • Penggunaan konsultan untuk membantu pada masa set-up memerlukan biaya.
  • Pelatihan terkait standar tersebut sesuai dengan porsi kewenangan untuk seluruh level karyawan.

Pengguna ISO 14001

Siapa yang harus menggunakan ISO 14001?

ISO 14001 digunakan oleh setiap organisasi yang ingin mendirikan, memperbaiki atau mempertahankan SML agar sesuai dengan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan dan dipersyaratkan.

Faktor-faktor yang digunakan untuk mempertimbangkan apakah suatu perusahaan harus mengadopsi standar ini adalah :

  • Jenis industri organisasi
  • Kebijakan lingkungan
  • Produk
  • Layanan
  • Lokasi

Sejarah Penyusunan

Standar ISO 14001 merupakan salah satu seri ISO yang menginduk pada ISO 14000, berikut ini sejarah penyusunannya. Sebelum adanya ISO 14000, berbagai organisasi yang ada di dunia menyusun Sistem Manajemen Lingkungan mereka masing-masing secara sukarela. Namun hal ini menyebabkan perbandingan dampak-dampak lingkungan antar perusahaan menjadi sulit.

Oleh karena itu, dirasa perlu untuk menyusun Sistem Manajemen Lingkungan yang universal dan dapat digunakan bersama oleh banyak perusahaan. KTT Rio yang membahas mengenai Lingkungan Hidup diadakan di  tahun 1992, salah satu hasilnya adalah pembentukan “Internasional Organization for Standardization (ISO)”. Pada tahun 1996, organisasi tersebut menyusun standar untuk pengelolaan industri yang bermanfaat bagi lingkungan.

Standar ini pada awalnya dinamakan “BS 7750” yaitu standar tentang pengelolaan lingkungan, kemudian setelah dilakukan penyempurnaan pada akhirnya memunculkan seri “ISO 14000”. Standarisasi ISO 14000 berisi standar, pedoman dan kebijakan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan yang tepat pada  organisasi yang sudah disertifikasi. Pada bulan September 1996 diterbitkan standar internasional ISO 14001 dan ISO 14004 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Kemudian, standar tersebut diadopsi oleh pemerintah Indonesia kedalam Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu :

  • SNI-19-14001-1997
  • SNI-19-14001-1997

ISO 14001 adalah berisi mengenai spesifikasi persyaratan dan panduan untuk penggunaannya, sedangkan ISO 14004 berisi panduan umum mengenai prinsip, sistem dan teknik pendukung.

Jenis-jenis ISO 14000

Ada banyak serial ISO 14000, berikut ini daftar lengkap seluruh keluarga standar ISO 14000 :

  • ISO 14001
  • ISO 14004
  • ISO 14006
  • ISO 14015
  • ISO 14020 seri (14020 sampai 14025)
  • ISO 14030
  • ISO 14031
  • ISO 14040
  • ISO 14046
  • ISO 14046 2014,
  • ISO 14050
  • ISO 14062 (2002)
  • ISO 14063 (2006)[4]
  • ISO 14064
  • ISO 19011

Dari banyak seri tersebut diatas, ternyata ISO 14001 adalah versi yang paling banyak dikenal atau populer di dunia industri.

Sertifikasi 

Sertifikasi atau registrasi ISO 14001 adalah suatu pengakuan berupa sertifikat dari pihak ketiga yaitu lembaga sertifikasi, atas kesesuaian penerapan sistem manajemen lingkungan di organisasi atau perusahaan terhadap standar ISO 14001.

Untuk mendapatkan sertifikasi, organisasi atau perusahaan yang telah memiliki dan menerapkan seluruh persyaratan standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi SML.

Proses sertifikasi ini mensyaratkan bahwa SML yang diterapkan oleh suatu organisasi telah memenuhi ketentuan berikut :

  • Tersedianya seluruh dokumentasi SML sesuai dengan persyaratan ISO 14001.
  • SML telah diimplementasikan selama minimal 3 bulan, dibuktikan dengan tersedianya rekaman-rekaman penerapan SML.
  • Telah dilaksanakannya audit internal ISO 14001.
  • Sudah dilaksanakannya kaji ulang manajemen.

Tahapan Audit

Pada umumnya proses sertifikasi ISO 14001 melalui dua tahapan audit, yaitu:

Audit Tahap Pertama

Terdiri dari dua kegiatan, yakni audit kecukupan (adequacy audit) yaitu pemeriksaan dan penelaahan dokumentasi SML organisasi untuk menentukan bahwa sistem memenuhi persyaratan standar ISO 14001.

Setelah dokumentasi SML organisasi dinilai cukup, selanjutnya dilakukan audit pendahuluan (initial audit atau pre-assessment), yaitu pemeriksaan dan pengujian awal implementasi sistem untuk memastikan sistem telah siap untuk dinilai secara menyeluruh.

Audit Tahap Kedua

Merupakan penilaian kesesuaian secara menyeluruh terhadap ISO 14001 organisasi, atau dikenal audit penaatan (compliance audit atau main assessment).

Proses Audit

Sertifikat ISO 14001 yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi umumnya memiliki masa berlaku 3 (tiga) tahun, dimana setelah masa waktu tersebut akan dilakukan penilaian ulang (re-assesment). Dalam periode masa sertifikasi, umumnya setiap 6 bulan organisasi akan di-audit secara berkala oleh Lembaga Sertifikasi (surveillance audit).

Hal ini dilakukan untuk menjamin terpeliharanya kesesuaian organisasi terhadap persyaratan standar ISO 14001. Organisasi sertifikasi atau auditor akan memberikan materi, mentoring dan pemantauan untuk memastikan bahwa organisasi yang mengajukan sertifikasi mengenali dan mematuhi berbagai pedoman pengelolaan. Setelah standar dipenuhi, organisasi sertifikasi akan mengesahkan bahwa organisasi pemohon telah memenuhi standar ISO 14001.

Sertifikasi ISO 14001 menunjukkan bahwa suatu organisasi telah mengidentifikasi dan menilai risiko lingkungan dari berbagai prosedur manajemen. Dan juga telah membuat suatu metode dan perencanaan penanganannya. Termasuk mengenai kepatuhan dalam penerapan dan telah memastikan implementasinya hingga ke peraturan perusahaan dalam lingkup terkecil.

Untuk standar yang menjadi pedoman dalam audit sistem manajemen bisa merujuk pada ISO 19011 sebagaimana artikel berikut : Persiapan yang biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi audit eksternal adalah melakukan audit internal.

Prinsip dan Elemen ISO 14001:2015

ISO 14001 Environmental Management System (EMS) dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action).

Ada enam (6) Prinsip Dasar EMS ISO 14001

Sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS yaitu:

Kebijakan (dan komitmen) lingkungan

Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi masyarakat, mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.

Perencanaan

Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu).

Penerapan (Implementasi) dan Operasi

Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi.

Pemeriksaan dan tindakan Perbaikan (Koreksi)

Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan

Tinjauan Ulang Manajemen

Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang terjadi.

Penyempurnaan terus menerus

Hampir di semua konsep manajemen sistem menerapkan tindakan penyempurnaan terus menerus atau istilah standar nya yaitu continuous improvement.

Ada tujuh belas (17) Elemen Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Pada prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:

  1. Environmental policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.
  2. Environmental aspect (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk, kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak penting yang timbul terhadap lingkungan.
  3. Legal and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain): Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
  4. Objectives and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor lainnya.
  5. Environmental management program (program manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
  6. Structure and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan
  7. Training awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
  8. Communication (komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan dengan isu lingkungan
  9. EMS Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem dokumentasi lain
  10. Document Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan dokumen lain.
  11. Operational Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan saasaran.
  12. Emergency Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
  13. Monitoring and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan melacak kinerjanya
  14. Nonconformance and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.
  15. Records (rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML
  16. EMS audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan baik.
  17. Management Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk melihat kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.

 

This Form has no fields.

 

 

Categories
K3LL

Training Manajemen PROPER Hijau dan Emas

Training Manajemen PROPER Hijau dan Emas

(In-House Class Schedule On Request)

Pengantar

Pada penilaian PROPER terakhir tahun 2015 – 2016, 12 perusahaan telah mendapatkan predikat PROPER Emas, 172 perusahaan PROPER Hijau dan sebanyak 1422 perusahaan PROPER Biru dari 1930 perusahaan yang dinilai yang diumumkan pada Desember 2016 yang lalu. Tidak ada jaminan bahwa perusahaan yang tahun lalu mendapat peringkat Emas, Hijau dan Biru akan tetap mendapatkan peringkat Taat dan Beyond Compliance pada penilaian PROPER 2016 – 2017 ini.

PROPER adalah panduan yang efektif dan telah teruji dalam mengimplementasikan triple bottom line pembangunan berkelanjutan, sehingga bila diikuti dengan benar akan memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan, menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menyejahterakan masyarakat. Dari penilaian terakhir hanya kurang dari 10% perusahaan yang mendapat peringkat beyond compliance berupa Hijau dan Emas atau mendapatkan insentif berupa reputasi yang baik dari pemangku kepentingan.

Pendekatan PROPER Biru (compliance) bersifat end-of-pipe dimana pemenuhan persyaratannya menjadi prasyarat untuk mengikuti kompetisi PROPER Hijau – Emas (beyond compliance) yang bersifat up-the-pipe. Secara ringkas, pemenuhan PROPER Biru dapat dilakukan oleh sebagian perusahaan terutama di bagian EHS (Environmental, Health and Safety), sementara pemenuhan PROPER Hijau – Emas harus melibatkan hampir seluruh bagian perusahaan (Top Management, Produksi, Engineering, Logistik, SDM, CSR, HSE, dan lain-lainnya).

Bagi perusahaan PROPER Hijau – Emas harus terus mengembangkan inovasi dan keunggulan dalam pengelolaan lingkungan, bisnis dan pengembangan masyarakat. Bagi perusahaan PROPER Biru ada peluang untuk meningkatkan kinerja PROPERnya menjadi Hijau bahkan Emas dengan program yang terencana dan sistematis. Bila tidak dikelola dengan baik. bisa saja peringkat PROPER Hijau – Emas turun peringkat menjadi PROPER Biru atau Merah, yang telah terjadi pada beberapa perusahaan.

Tujuan Training:

Training ini didesain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut:

  • Peserta pelatihan mampu memahami pentingnya PROPER Hijau – Emas bagi perusahaan dan memahami mekanisme penilaian PROPER beyond compliance.
  • Peserta pelatihan mampu menyusun rencana dan menerapkan persyaratan PROPER beyond compliance secara komprehensif dan lintas fungsi di perusahaan
  • Perserta pelatihan mampu menjalankan program, mengumpulkan data, dan melakukan assessment untu penyiapan laporan PROPER beyond compliance.

Silabus – Materi Training:

  • Mekanisme Penilaian PROPER Hijau – Emas
  • PROPER Hijau – Emas dan Sustainable Development
  • Dari End-of-pipe ke Up-the-pipe dan Circular Economy: Efisiensi Sumber Daya dan Pemberdayaan Masyarakat
  • PDCA PROPER Hijau – Emas di Perusahaan
  • Sistem Manajemen Lingkungan
  • Effisiensi Energi
  • Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3
  • 3R Limbah Padat Non B3
  • Pengurangan Emisi Udara, Gas Rumah Kaca dan Bahan Perusak Ozon
  • Effisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran
  • Perlindungan Keanekaragaman Hayati
  • Pengembangan Masyarakat
  • Assesment dan Penyiapan Laporan PROPER Hijau – Emas

Biaya: TBD

Pelaksanaan: TBD

Untuk Informasi Lebih Lanjut, Hubungi: TBD